Slide Show Wisata dan Budaya Kalbar

Kalimantan Barat

Biodata Kalimantan Barat

Kalimantan Barat adalah sebuah provinsi di Indonesia yang terletak di Pulau Kalimantan dan beribukotakanPontianak.
Luas wilayah Provinsi Kalimantan Barat adalah 146.807 km² (7,53% luas Indonesia). Merupakan provinsi terluas keempat setelah Papua, Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah.
Daerah Kalimantan Barat termasuk salah satu daerah yang dapat dijuluki provinsi "Seribu Sungai". Julukan ini selaras dengan kondisi geografis yang mempunyai ratusan sungai besar dan kecil yang diantaranya dapat dan sering dilayari. Beberapa sungai besar sampai saat ini masih merupakan urat nadi dan jalur utama untuk angkutan daerah pedalaman, walaupun prasarana jalan darat telah dapat menjangkau sebagian besar kecamatan.
Walaupun sebagian kecil wilayah Kalimantan Barat merupakan perairan laut, akan tetapi Kalimantan Barat memiliki puluhan pulau besar dan kecil (sebagian tidak berpenghuni) yang tersebar sepanjang Selat KarimataNatuna yang berbatasan dengan wilayah Provinsi Kepulauan Riau. dan Laut
Jumlah penduduk di Provinsi Kalimantan Barat menurut sensus tahun 2004 berjumlah 4.073.304 jiwa (1,85% penduduk Indonesia).

Kalimantan Barat
Lambang Kalimantan Barat
Lambang
"Akcaya"
(Bahasa Indonesia: "Tak Kunjung Binasa")
Locator kalbar final.png
Peta lokasi Kalimantan Barat
Koordinat 3º 20' LS - 2º 30' LU
107º 40' - 114º 30' BT
Dasar hukum
Tanggal penting 1 Januari 1957 (hari jadi)
Ibu kota Pontianak
Gubernur Drs. Cornelis, MH
Luas 146.807 km²
Penduduk 4.073.304 jiwa (sensus 2004)
Kepadatan
Kabupaten 10
Kota 2
Kecamatan 136
Kelurahan/Desa 1445
Suku Dayak (35%), Melayu (13%), Sambas (12%), Tionghoa (9%), Jawa (9%), Kendayan (8%))[1]
Agama Islam (57,6%), Katolik (24,1%), Protestan (10%), Buddha (6,4%), Hindu (0,2%), lain-lain (1,7%)
Bahasa Bahasa Indonesia, Bahasa Dayak, Bahasa melayu, Bahasa Tionghoa
Zona waktu WIB
Lagu daerah Cik Cik Periook








Situs web resmi: www.kalbar.go.id



Logo Visit Kalbar 2010

PONTIANAK - Logo untuk tahun kunjungan Kalimantan Barat 2010 sudah ditetapkan.  Logo itu menampilkan tiga simbol utama yakni enggang gading, anggrek hitam dan tugu khatulistiwa. Menurut Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Kamaruzzaman, logo baru itu telah disetujui gubernur.Ada alasan tertentu yang mendasari pemilihan tiga simbol tersebut. Enggang gading (Rhinoplax vigil) menurutnya adalah fauna yang menjadi maskot Kalimantan Barat. Di antara enggang/burung rangkong, enggang gading adalah yang terbesar ukurannya, kepalanya dan paruhnya besar, tebal dan kokoh dengan tanduk yang menutup bagian dahinya.

Makanannya buah-buahan terutama buah beringin dan palem, tapi tidak jarang juga makan serangga, tikus, kadal bahkan burung kecil. Pelestarian enggang gading menuntut pelestarian hutan tropika. Burung ini termasuk dalam jenis fauna yang dilindungi undang-undang.Anggrek Hitam (Coelogyne pandurata) adalah spesies anggrek yang hanya tumbuh di pulau Kalimantan. Saat ini, habitat asli anggrek hitam mengalami penurunan jumlah yang cukup besar karena semakin menyusutnya luas hutan di Kalimantan namun masih bisa ditemukan di cagar alam Kersik Luway dalam jumlah yang sedikit. Diperkirakan jumlah yang lebih banyak berada di tangan para kolektor anggrek.   

Sedangkan Tugu Khatulistiwa atau Equator Monument berada di Jalan Khatulistiwa, Pontianak Utara, Propinsi Kalimantan Barat. “Tugu ini menjadi salah satu ikon wisata dan selalu dikunjungi masyarakat, khususnya wisatawan yang datang ke Kota Pontianak,” ujarnya. Tugu pertama dibangun tahun 1928 berbentuk tonggak dengan anak panah. Tahun 1930 disempurnakan, berbentuk tonggak dengan lingkaran dan anak panah.Tahun 1938 dibangun kembali dengan penyempurnaan oleh opzicter / architech Silaban. Tugu asli tersebut dapat dilihat pada bagian dalam.  Tahun tahun 1990, kembali Tugu Khatulistiwa tersebut direnovasi dengan pembuatan kubah untuk melindungi tugu asli serta pembuatan duplikat tugu dengan ukuran lima kali lebih besar dari tugu yang aslinya. Peresmiannya pada tanggal 21 September 1991.
Peristiwa penting dan menakjubkan di sekitar Tugu Khatulistiwa adalah saat terjadinya titik kulminasi matahari, yakni fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada diatas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda dipermukaan bumi.
Pada peristiwa kulminasi tersebut, bayangan tugu akan "menghilang" beberapa detik saat diterpa sinar matahari. Demikian juga dengan bayangan benda-benda lain di sekitar tugu. Peristiwa titik kulminasi terjadi setahun dua kali, yakni antara tanggal 21-23 Maret dan 21-23 September. Peristiwa alam ini menjadi event tahunan kota Pontianak yang menarik kedatangan wisatawan. (rnl)